WEBINAR NASIONAL GENDER DAN JEJAK PEREMPUAN INDONESIA
Seminar nasional adalah upaya fakultas membekali mahasiswa dan masyarakat pada umumnya dengan wawasan ilmu linier dengan lebih komplek. Seminar nasional yang dilaksanakan oleh Laboratorium Vorstenlanden Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya sebagai lanjutan dari seminar nasional yang sebelumnya, sesi kali ini membahas sejarah perempuan di Indonesia dengan mengundang Prof. Dr. Wening Udasmoro, M.Hum, DEA (Universitas Gadjah Mada), Drs. Dias Pradadimara, M.A. (Universitas Hassanudin), dan Anna Mariana, S.S, M.A. (Universitas Raden Mas Said dan Peneliti RUAS).
Dr. Susanto, M.Hum., Kepala Program Studi Ilmu Sejarah FIB UNS, dalam sambutannya mengatakan bahwa melalui kegiatan ini pemahaman hal baru tentang sejarah perempuan di Indonesia dapat dipelajari “ketiga pembicara dalam seminar ini merupakan ahli sejarah perempuan di Indonesia, sehingga dapat dipastikan akan muncul pemahaman baru” ujarnya.
Sebagai pembicara pertama dalam seminar kali ini, Prof. Dr. Wening Udasmoro, M.Hum, DEA membahas tentang seksualitas dalam perspektif gender diakronis dari masa ke masa dalam konteks yang luas (dunia) kemudian melihatnya dalam konteks yang lebih sempit (Indonesia) sejak masa kepemimpinan Ir. Soekarno hingga 20 tahun pasca reformasi (saat ini). “Sejarah perempuan di Indonesia dalam perkembangannya memiliki tujuan tertentu dalam memperoleh sesuatu, seperti pada halnya pada masa Soekarno penggunaan tubuh perempuan sebagai alat politik dalam memperjuangkan kemerdekaan” ungkapnya.
Pembicara kedua, yakni Drs. Dias Pradadimara, M.A. sebagai pembicara kedua dalam seminar ini memaparkan materinya tentang Perspektif Gender Dalam Penulisan Sejarah, dosen Universitas Hassanudin tersebut menyinggung terkait pahlwan nasional perempuan dari masa ke masa. “Seperti halnya Kartini seorang perempuan Jawa yang berusaha mengangkat derajat perempuan dalam melawan adat istiadat Jawa dan masih banyak lagi pahlawan perempuan yang jarang ditulis sejarahnya” ungkapnya.
Anna Mariana, S.S, M.A. sebagai pembicara penutup dalam seminar ini memaparkan materinya dengan tajuk Pendekatan Gender dalam Historiografi Sejarah Perempuan, dosen Universitas Raden Mas Said sekaligus peneliti RUAS membahas pentingnya kesadaran pentingnya intelektualitas perempuan, seperti tokoh Kartini dan Raden Ayoe Lasminigrat yang dapat dijadikan pendekatan gender dan jejak perempuan di Indonesia dalam historigrafi sejarah perempuan Indonesia, jelasnya.
Seminar yang dimoderatori oleh Dr. Asti Kurniawati, S.S, M.Hum. ini dihadiri oleh 60 peserta secara daring melalui platform zoom meeting yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan FIB UNS.