Sejarah

LABORATORIUM STUDI VORSTENLANDEN

 

Laboratorium Studi Vorstenlanden diresmikan pendiriannya oleh Kaprodi Sejarah FIB UNS Dr. Susanto, M.Hum bertempat di Laboratorium Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS pada siang hari Kamis, 13 Februari 2020. Laboraturium ini merupakan sebuah center of excellence  Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS. Peresmian lab studi baru itu yang dihadiri oleh semua dosen prodi Sejarah FIB  dan sejumlah mahasiswa pengelola Lab Sejarah  dilakukan secara simbolik dengan seremoni pemotongan tumpeng. Fungsi lab Studi Vorstenlanden pada dasarnya merupakan pusat kajian dan informasi sejarah tentang Vorstenlanden yang dikelola oleh Prodi Sejarah FIB UNS. Sejak pendirian itu laboratorium milik Prodi Ilmu Sejarah hanya dikenal dengan satu nama yaitu Laboratorium Vorstenlanden. Alasan didirikannya Lab Studi Vorstenlanden adalah pertama, wilayah yang dulu bernama Mataram itu mempunyai sejarah multi kultur yang kuat. Selain itu kedua, di wilayah Vorstenlanden permasalahan aset tanah dan bangunan kuno, hukum, politik, dan pemerintahan bekas kerajaan ini hingga sekarang masih dapat dirasakan, sehingga dengan alasan di atas kajian tentang Vorstenlanden tetap relevan. Selanjutnya lab yang sudah direncanakan pendiriannya sejak bulan Juli 2019 itu sengaja diresmikan pada 13 Februari 2020 karena pada tanggal itu 265 tahun yang lalu merupakan saat bersejarah diadakannya Perjanjian Giyanti (1755). Sesudah perjanjian itu berdirilah karajaan baru yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Sejak perjanjian itu pula berakhirlah periode Kerajaan Mataram, dan nama wilayahnya berubah menjadi Vorstenlanden.  Dalam perkembangannya terdapat dua pemeritahan baru lagi di wilayah Vorstenlanden yaitu Kadipaten Mangkunegaran dan Pakualaman.